💙 Deskripsi Teori
1. Pengertian musik.🎼
Sejarah perkembangan musik tidak dapat dilepaskan dari
perkembangan budaya manusia. Hal ini disebabkan karena musik merupakan
salah satu hasil dari budaya manusia di samping ilmu pengetahuan, arsitektur,
bahasa dan sastra, dan lain sebagainya. Menurut Banoe (2003 : 288), musik
yang berasal dari kata muse yaitu salah satu dewa dalam mitologi Yunani
kuno bagi cabang seni dan ilmu; dewa seni dan ilmu pengetahuan. Selain itu,
beliau juga berpendapat bahwa musik merupakan cabang seni yang membahas
dan menetapkan berbagai suara ke dalam pola-pola yang dapat dimengerti dan
dipahami oleh manusia. Sementara itu menurut Jamalus (1988 : 1), musik
adalah suatu hasil karya seni berupa bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi
yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur
pokok musik yaitu irama, melodi, harmoni, dan bentuk atau struktur lagu serta
ekspresi sebagai suatu kesatuan. Lebih lanjut Sylado (1983 : 12) mengatakan,
bahwa musik adalah waktu yang memang untuk didengar. Musik merupakan
wujud waktu yang hidup, yang merupakan kumpulan ilusi dan alunan suara.
Alunan musik yang berisi rangkaian nada yang berjiwa akan mampu
menggerakkan hati para pendengarnya.Dari pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa musik adalah segala
sesuatu yang ada hubungan dengan bunyi dan memiliki unsur-unsur irama,
melodi dan harmoni yang mewujudkan sesuatu yang indah dan dapat
dinikmati melalui indra pendengar. Dapat ditarik kesimpulan bahwa musik
merupakan seni yang timbul dari perasaan atau pikiran manusia sebagai
pengungkapan ekspresi diri, yang diolah dalam suatu nada-nada atau suarasuara yang harmonis. Jika musik diartikan sebagai ungkapan sederhana dari
suasana hati jiwa atau respon harafiah terhadap peristiwa dari diri pribadi
komponis, diperlukan informasi ataupun referensi yang cukup agar kita dapat
menarik hubungan langsung antara kehidupan dengan karyanya.
2. Pengertian Komposisi
Menurut Kusumawati (2004 : ii), komposisi merupakan proses kreatif
musikal yang melibatkan beberapa persyaratan, yaitu bakat, pengalaman, dan
nilai rasa. Pendapat lain mengatakan komposisi adalah gubahan musik
instrumental maupun vokal (Syafiq, 2003 : 165). Dari pendapat tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa komposisi adalah suatu pengembangan ide musikal
dan penggabungan dari elemen-elemen musik melalui pengetahuan,
pengalaman, rasa, dan estetika untuk menjadikan sebuah sajian musik yang
original.
Rasa adalah daya penggerak dan pewarna tingkah laku dan kreasi
manusia. Rasa atau sense adalah salah satu daya-daya khusus tubuh manusia,
yang dengan apa seseorang menyadari sesuatu melalui penglihatan,
pendengaran, penciuman, sentuhan, pengecap atau gabungan dari dua atau lebih dari indra-indra tersebut (Marianto, 2006 : 43).
Dengan rasa seseorang
tidak hanya mengartikan realitas seperti apa adanya, tetapi dengan rasa
seseorang dapat memilah-milah realitas itu menjadi bagian-bagian yang
kemudian memadukannya kembali menjadi sebuah pola baru, yang bagi orang
yang bersangkutan lebih bermakna.
Begitu juga dengan komposisi musik, rasa dalam proses kreatif tidak
hanya melibatkan perasaan komposernya, namun juga melibatkan perasaan
dan keadaan sekitarnya. Pengalaman rasa estetika tidak lepas dari minat yang
diberikan pada representasi. Pengalaman estetika menurut Kant akan
terbangun oleh adanya interaksi manusia dan karya dalam kerangka minat
yang diberikan (Wiryomartono, 2001 : 30).
3. Unsur-unsur Musik
Dalam pembentukkan musik secara utuh, unsur-unsur dan struktur
musik mempunyai peranan penting dan keterkaitan yang kuat antara satu dan
yang lainnya. Pada dasarnya unsur musik dapat dikelompokkan menjadi
unsur-unsur pokok dan unsur-unsur ekspresi.
a. Unsur-unsur pokok meliputi: irama, melodi, harmoni dan bentuk atau
stuktur lagu.
b. Unsur-unsur ekspresi meliputi: tempo, dinamik dan warna nada
(Jamalus, 1988 : 7).
a. Unsur Pokok
1. Irama
Irama adalah urutan rangkain gerak yang menjadi unsur dalam
sebuah musik (Jamalus, 1988 : 7). Irama dalam musik terbentuk oleh
bunyi dan diam, dengan bermacam-macam lama waktu atau panjang
pendeknya, membentuk pola irama, bergerak menurut pulsa dalam ayunan
irama. Irama dapat dirasakan dan didengar (Soeharto, 1975 : 51).
Irama berhubungan dengan panjang pendeknya not dan berat
ringannya tekanan atau aksen pada not. Namun demikian, oleh teraturnya
gerak maka irama tetap dapat dirasakan meskipun melodi diam. Dan
keteraturan gerak ini menyebabkan lagu lebih indah didengar dan
dirasakan (Jamalus, 1988 : 56).
Dari pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa irama adalah urutan
rangkaian gerak dalam sebuah musik yang membentuk pola irama dan
bergerak teratur sehingga menyebabkan lagu enak didengar dan dirasakan.
2. Melodi
Melodi adalah rangkaian dari beberapa nada atau sejumlah nada
yang berbunyi atau dibunyikan secara berurutan (Soeharto, 1992 : 1), lebih
lanjut Miller (penerjemah Bramantya, tanpa tahun : 37) mengatakan
bahwa melodi adalah suatu rangkaian nada-nada, serta nada-nada dari
melodi membentuk suatu ide musikal yang komplit. Melodi adalah
susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar.
berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu pikiran dan perasaan
(Jamalus, 1988 : 16).
Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa melodi
merupakan rangkain nada-nada yang teratur, yang disusun secara ritmis
yang mengungkapkan suatu pikiran dan perasaan. Dalam pengertian yang
singkat, Ratner (1977 : 29) mengatakan bahwa melodi adalah garis dari
nada-nada. Melodi dapat naik dan turun, serta melodi juga dapat tetap di
tempatnya untuk waktu singkat dan lama dalam satu nada, serta melodi
juga mempunyai wilayah nada yang luas dan sempit.
3. Harmoni
Harmoni atau paduan nada ialah bunyi gabungan dua nada atau
lebih, yang berbeda tinggi rendahnya dan dibunyikan secara serentak.
Dasar dari paduan nada tersebut ialah trinada (Jamalus, 1988 : 30). Paduan
nada tersebut merupakan gabungan tiga nada yang terdiri atas satuan nada
dasar akor, nada terts dan nada kwintnya. Lebih lanjut Kodijat (1986 : 32)
mengatakan harmoni adalah selaras, sepadan, bunyi serentak menurut
harmoni, yaitu pengetahuan tentang hubungan nada-nada dalam akord,
serta hubungan antara masing-masing akord.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa harmoni adalah
paduan nada-nada yang apabila dibunyikan secara bersama-sama akan
menghasilkan keselarasan bunyi. Miller (penerjemah Bramantyo, tanpa
tahun : 48) mengatakan, bahwa harmoni adalah elemen musikal yang di
dasarkan atas penggabungan secara simultan dari nada-nada, sebagaimana. dibedakan oleh rangkaian nada-nada dari melodi. Melodi merupakan
sebuah konsep horizontal, sedangkan harmoni adalah konsep vertikal.
b. Unsur-unsur Ekspresi
Unsur-unsur ekspresi dalam musik meliputi tempo atau tingkat
kecepatan musik, dinamika atau tingkat volume suara, keras lembutnya
suara dan warna nada yang tergantung dari bahan, sumber serta cara
memproduksi suaranya. Ekspresi dalam musik adalah ungkapan pemikiran
dan perasaan yang mencakup semua suasana dari tempo, dinamika, dan
warna nada dari unsur-unsur pokok musik, dalam penyampaian yang
diwujudkan oleh seniman musik atau penyanyi kepada pendengarnya
(Jamalus, 1988 : 38).
1. Tempo
Tempo adalah kecepatan lagu yang dituliskan berupa kata-kata dan
berlaku untuk seluruh lagu dan istilah itu ditulis pada awal tulisan lagu
(Soeharto, 1975 : 57). Sementara Miller (penerjemah Bramantyo, tanpa
tahun : 24) mengatakan, bahwa tempo adalah sebuah istilah dari bahasa
Itali yang secara harafiah berarti waktu, di dalam musik menunjukkan
pada kecepatan. Fungsi dari tempo ini dimaksudkan untuk mempermudah
dalam menyanyikan lagu yang ada (Soeharto, 1992 : 56).
Macam-macam tanda tempo menurut Miller (penerjemah
Bramantyo, tanpa tahun: 24) yaitu:
Presto
: Sangat Cepat
Allegro
: Cepat
Vivace
: Hidup
Moderato
: Sedang
Andante
: Agak Lambat
Adagio
: Lebih Lambat dari Andante
Lento
: Lambat
Largo
: Sangat Lambat
2. Dinamik
Dinamik adalah kekuatan bunyi, dan tanda dinamik adalah tanda
pernyataan kuat dan lemahnya penyajian bunyi (Soeharto, 1992 : 30).
Dinamik memainkan peranan yang besar dalam menciptakan ketegangan
(tensi) musik. Pada umumnya semakin keras suatu musik, maka semakin
kuat ketegangan yang dihasilkan dan sebaliknya, semakin lembut
musiknya maka semakin lemah ketegangannya (Miller, penerjemah
Bramantyo, tanpa tahun : 81).
Macam-macam dinamik menurut Miller (penerjemah Bramantyo,
tanpa tahun : 80) yaitu :
Fortissimo
: Sangat Keras
Forte
: Keras
Mezzo Forte : Agak Keras
Mezzo Piano : Agak Lembut
Piano
: Lembut
Pianissimo
: Sangat Lembut
Tidak seperti tempo yang dapat dibatasi atau ditentukan dengan
pasti dan tepat dengan petunjuk metronom, dinamik merupakan nilai-nilai
yang relatif tidak ada tingkatan yang mutlak untuk piano dan forte.
3. Warna Nada
Warna nada ialah ciri khas bunyi yang terdengar bermacam-macam,
yang dihasilkan oleh bahan sumber bunyi yang berbeda-beda, dan yang
dihasilkan oleh cara memproduksi nada yang bermacam-macam pula
(Jamalus, 1988 : 40). Dari penjabaran unsur-unsur musik yang meliputi
unsur pokok dan unsur ekspresi tersebut, dapatlah dikatakan bahwa semua
unsur musik tersebut saling terkait satu dengan yang lain, dan mempunyai
peranan penting dalam membentuk sebuah lagu atau komposisi.
4. Bentuk Musik
Kata bentuk diartikan sebagai bangun, rupa, sistem, wujud yang
ditampilkan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1998 : 135), sementara struktur
diartikan sebagai susunan serta hubungan antara unsur-unsur musik dalam
suatu lagu, sehingga menghasilkan sebuah komposisi lagu yang bermakna.
Masing-masing bagian tersebut akan diteliti menurut tema, harmoni dan tanda
dinamik.
Requirements: